Tuesday, April 12, 2005

50 tahun vaksin Polio

Hari ini, 50 tahun yang lalu, Dr Jonas Salk berhasil mengembangkan vaksin polio. Vaksin Polio yg dikembangkan oleh Salk berupa injeksi virus polio yang sudah mati yang kini merupakan vaksin yang paling banyak diberikan di Amerika Serikat. Selain itu masih ada oral vaksin polio buah karya Dr Sabin tahun 1963 yang berisi virus yang telah lemah.

Tanpa temuan mereka, mungkin masih amat sangat banyak korban penyakit polio di dunia. Korbannya adalah anak² yang harus berdiri dengan penyangga besi, mereka yang tersegal² saat menghirup napas, bahkan bukan tidak mungkin meninggal. 1 dari 200 kasus polio berakhir dengan kelumpuhan yang tidak dapat sembuh, kebanyakan mengenai kaki penderita.

Polio sendiri tidak pandang bulu dan tidak hanya menyerang anak². Mungkin Franklin D. Roosevelt merupakan salah satu korban dewasanya yang paling terkenal. Ia terkena polio ketika berusia 39 tahun dan kemudian menghabiskan hidupnya diatas kursi roda.

Sayangnya, biarpun vaksin polio sudah ada selama 50 tahun, sampai saat ini masih banyak terjangkit wabah polio di dunia, misalnya di Mesir, India, Nigeria dan yang terakhir di Mekah saat musim haji tahun 2004.

Sudah lengkapkah vaksinasimu?


update 2 Mei 2005:
Hari ini dikonfirmasikan adanya kasus anak perempuan terkena POLIO di Sukabumi, Jawa Barat, dan masih ada beberapa kasus yang dicurigai sebagai kasus polio tapi masih dalam penyelidikan.

Wednesday, April 06, 2005

Lip Piercing: antara trend & kesehatan

Surma Girl

Tampaknya sekarang trend sekali untuk punya piercing alias ditindik. Entah itu di udel, di kuping, di alis, di bibir, di alis... maupun di bagian badan yg intim.

Saya bertanya-tanya, sebetulnya selain demi 'keindahan', yang tentunya subyektif, apa sih manfaat ditindik itu? Ada yg bilang, ditindik di tempat intim menambah rangsangan. Bisa jadi hal ini benar, saya tidak tahu, karena saya hanya ditindik di telinga saja ketika masih bayi. Seorang teman saya bercerita, sejak ia menindik lidahnya, gagapnya hilang. Entah apakah ada orang lain yg juga mengalami hal serupa.

Yang saya tau, bila tindik itu dilakukan di bibir, maka gusi kita harus membayar akibatnya. Jadi, menurut penelitian terbaru dari Ohio State University di Amerika pada 58 pasien mereka yang menindik bibirnya memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami penurunan gusi. Jadi metal dari hiasan bibir itu menggesek gusi sehingga gusi menjadi turun ke arah akar gigi. Sehingga akhirnya bila hal ini berlanjut, akibatnya gigi tersebut dapat tanggal. Berhubung yang terkena adalah gigi seri yang posisinya di depan, tentunya hal ini amat tidak diinginkan.

Contoh ekstremnya terjadi pada suku Suri/Surma yang hidup di pegunungan di Selatan Ethiopia. Perempuan suku ini begitu menginjak remaja menindik bibir bawahnya untuk kemudian perlahan-lahan diperlebar sehingga lubang yg diperoleh dapat digantungi piringan tanah liat. Hal ini merupakan simbol kecantikan disuku ini, serta menentukan berapa jumlah mahar yang harus dibayar mempelai pria saat menikahinya. Semakin besar piringan tanah liat yang tergantung, semakin banyak jumlah sapi yang harus diberikan. Nah, akibatnya, gigi seri perempuan² Suri hilang.

Saya sendiri telah melihat pasien yang mengalami penurunan letak gusi akibat penggunaan piercing di bibir bawahnya. Sungguh sayang, ia telah lama dirawat untuk meratakan posisi giginya dengan kawat, untuk kemudian mengalami penurunan gusi yang tentunya tidak sedap dilihat.

Monday, April 04, 2005

A very Public Pledge

After hearing lot's of bad news lately e.g, The Pope died, one of my cousins got cancer, etc... today I received an email from a friend of mine who is decided to quit smoking! Kudos to you, Ican! Hopefully you'll be able to stick to it this time.