Thursday, February 02, 2006

Wanita dan perkawinan

Ok, salah satu pertanyaan yang saya paling tidak ingin dengar adalah 'kapan nyusul?' Tentunya pertanyaan ini ada hubungannya dengan perkawinan bukan ketika ada kematian.

Anehnya, saya juga sering mendengar komentar dari mereka yang telah menikah baik pria maupun wanita untuk 'menikmati masa lajang'. Apa ini komentar dari mereka yang merasa terperangkap dalam perkawinan?

Kadang saya bertanya², apakah dengan menikah seorang wanita posisinya akan selalu menjadi lebih baik? Saya rasa tidak, karena perkawinan itu seperti membeli lotere, kalau untung ya mendapat pasangan yang pas, kalau buntung ya... tau sendiri lah.

Menurut penelitian, pria yang menikah berumur lebih panjang dan lebih sehat dari mereka yang tidak menikah. Tapi rupanya hal ini tidak selamanya berlaku pada wanita.

Di edisi terakhir Archives of General Psychiatry, Dr. Janice Kiecolt-Glaser et al dari Ohio State University mempublikasinya hasil studinya tentang efek dari relasi terhadap kesehatan. Hasilnya, dalam relasi yang penuh gejolak produksi stress hormon pada wanita melonjak dan mempengaruhi imun tubuhnya lebih daripada pada pria. Mengapa demikian? Wanita cenderung lebih mengingat interaksi secara positif maupun negatif dalam relasi karena mereka lebih awas akan muatan emosianal suatu relasi. Sesuatu yang seringkali luput dari perhatian pria.

Penelitian dari University of Pittsburgh dan San Diego State University menunjukkan bahwa wanita yang tidak bahagia dalam perkawinannya memiliki kemungkinan tiga kali lebih tinggi untuk menderita sindrom metabolis yang nantinya dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Hanya janda yang ditinggal mati yang memiliki kemungkinan lebih buruk. Janda cerai dan mereka yang tidak menikah memiliki resiko kesehatan yang jauh lebih baik daripada istri² yang tidak bahagia ini.

Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah terlanjur menikah? Tenang saja, selama pernikahan itu bahagia, maka kesehatannya pun akan baik karena mereka memiliki motivasi untuk melakukan hal² yang sehat. Bahkan, katanya jika relasi itu baik, wanita akan memperoleh keuntungan bila ia meluangkan waktunya untuk bersama² dengan pasangannya.

Jadi kesimpulannya, bila relasi anda tidak bahagia, jangan biarkan berlarut². Usahakan sejak dini untuk menanggulanginya bila tidak ingin sakit di kemudian hari.

No comments: