Thursday, November 25, 2004

Bride kidnapping

Petr Lom, yg juga dosen di Hungaria meluncurkan film pertamanya di acara International Documetary Film festival di Amsterdam. Tradisi menculik pangantin wanita ini berlaku di Kyrgyzstan, negara pecahan dari Sovyet Uni. Sebetulnya praktek culik menculik ini sudah dilarang menurut undang2, tapi realitasnya, terutama di pedalaman, masih banyak terjadi. Mengapa praktek ini terus berlangsung? Di negara yg jumlah penganggurannya tinggi ini, sulit bagi mereka yg ingin menikah untuk menyediakan uang mahar. Jalan keluarnya seperti yang sudah dikira, menculik pengantin wanita! Herannya dari 10 perkawinan hasil penculikan, hanya 20% yang gagal dan berakhir dengan perceraian. Coba bandingkan dengan perkawinan "normal" di Amerika yang 50% berakhir dengan perceraian.

Rupanya praktek ini juga merupakan jalan keluar bagi mereka yang belum bertemu jodoh. Di Kyrgyzstan pada umumnya pernikahan dilakukan dibawah usia 22 tahun bagi pengantin wanitanya. Di film ini digambarkan seorang gadis berusia 25 tahun yang belum menikah. Ketika ia diculik oleh tetangganya, maka ia setuju saja untuk menikah. Tapi jangan salah, penculikan ini juga tidak selalu berakhir dengan perkawinan. Si calon mempelai pria biasanya mempunya beberapa kandidat yang akan diculik, sesuai dengan kriterianya akan istri. Bila kandidat pertama menolak dinikahi, maka setelah ia dilepas, keluarga calon mempelai pria melanjutkan penculikan kandidat kedua, begitu seterusnya.. sampai ada yang setuju dinikahi.
Biasanya keluarga calon mempelai wanita akan setuju, selama sang calon setuju dinikahi. Setelah menikah, seperti orang jawa bilang, witing tresno jalaran soko kulino... maka cinta itupun muncul. Koq bisa ya?

1 comment:

Pojok Hablay said...

hi, tinggal di belanda ya? mau dong kenalan. baca tulisan kamu bikin kangen belanda banget nih. makasih info soal giginya, sayang, gue gak tau apa itu waterpik, emang dokter gue suka rada gila! cuek banget ama gigiku ini :) thanks banget deh pokoknya