Thursday, February 24, 2005

Belanda & Marshall Plan

Dari semua penerima dana Marshall Plan, Belanda memperoleh dana paling dulu dan selama program jumlah yang diterima paling banyak per kapita, yaitu $452 juta. Menurut legenda, hal ini dikarenakan kunjungan Hoffman & Harriman ke rumah PM Drees.

Setelah negosiasi di Paris antara penerima donor dan Amerika Serikat, dilakukan semacam survey ke negara² penerima donor oleh wakil Amerika. Hoffman dan Harriman melakukan tour keliling Eropa dan selalu dijamu oleh pemerintah setempat, di Paris perjamuannya di lakukan di Elysée, sementara di Roma dilakukan di Pallazi Madama & Chigi. Tapi tidak demikian halnya dengan di Belanda.

Kunjungan ke Belanda sedianya akan dilakukan pada hari Sabtu pagi. Tapi ternyata kunjungan di Roma berlarut larut sehingga terpaksa kunjungan ke Belanda diundur satu hari, menjadi hari Minggu.

Perdana Mentri Belanda saat itu berasal dari partai Buruh, Willem Drees, terkenal amat sederhana. Ketika diberitahukan mengenai perubahan jadwal PM Drees mengatakatan, "...dan moeten ze bij mij thuis komen." Mereka harus datang ke rumah saya. Jawaban ini cukup mengejutkan Van der Beugel yang berhubungan dengan kontingen Amerika. Kenapa? Karena PM Drees tinggal secara sederhana di Beeklaan 502, Den Haag, tanpa central heating (pemanas seluruh rumah), ruang tamunya kecil dan kursinya pun hanya kursi dari buluh yang kurang enak diduduki.

Pada hari Minggu yang telah ditentukan datanglah Hoffman dan Harriman dengan mobil Amerikanya yang lebar itu dengan susah payah ke Beeklaan yang sempit. Sampai di rumah PM Drees, rupanya tukang kue tempat nyonya Drees memesan kue untuk para tamu melakukan kesalahan dan tidak mengirimkan pesanan yang diminta, sehingga akhirnya para petinggi dari Amerika itu hanya disuguhi panganan Mariakaakje (biskuit mari) beserta kopi.

Sepulangnya dari kunjungan itu, Hoffman berkata pada Harriman, "In a country where the Prime Minister lives like this, our money is very well spend".

No comments: