Tuesday, November 30, 2004

World AIDS day

Setiap tanggal 1 Desember tiap tahunnya di peringati hari AIDS. Tahun ini untuk menyambut hari AIDS weekend lalu diadakan acara Dance4life di Belanda, Afrika Selatan, serta di Indonesia untuk mengumpulkan dana guna memerangi AIDS.

Alangkah kagetnya saya saat tau bahwa di Indonesia, biarpun jumlah kasus HIV/AIDS masih sedikit bila dibandingkan dengan di negara lain, pertumbuhannya termasuk yang tercepat di dunia! Tahun lalu diduga penambahan kasus HIV/AIDS sekitar 100 kasus baru per bulan. Bayangkan, 100 kasus per bulan, itupun yang ketauan, berapa yang tidak ketauan?? Jumlah terbanyak terjadi di Jakarta, terutama di kalangan pengguna obat terlarang, dan disusul oleh propinsi Papua. Sampai akhir September 2003 menurut site www1.rad.net.id/aids penderita HIV di Indonesia berjumlah 2.685 orang, sementara penderita AIDS berjumlah 1.239 orang.

Ternyata, berbeda dari anggapan masyarakat bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit mereka yg homoseksual, di Indonesia jumlah terbesar penderita penyakit ini adalah kaum heteroseksual yang jumlahnya lebih dari 15 kali lipat mereka yang homoseksual. Penyebarannya berkisar pada 48%, sementara dikalangan pengguna obat²an dengan injeksi sekitar 34% menurut laporan UNAIDS 2004. Bahkan menurut perkiraan UNAIDS, pengidap HIV/AIDS baik dewasa maupun anak² di Indonesia sekitar antara 53.000 sampai 180.000 orang dengan perbandingan 4.7:1 antara pria dan wanita.

Kalau melihat statistik seperti ini, tampaknya pendidikan kesehatan reproduksi di Indonesia masih kurang mengena, demikian juga pendidikan anti obat terlarang. Hanya saja saya masih merasa bahwa di Indonesia hal² seperti ini, walau kenyataannya berkata lain, masih dianggap tabu. Mungkin Indonesia harus belajar pada Belanda dalam menanggulangi masalah seperti ini. Ok, sebelum diprotes, perlu disebut juga bahwa biarpun pendekatan Belanda yang lebih ala 'safer sex or no sex' terhitung progresif, tidak ada salahnya dipelajari. Bukan apa² dibidang pendidikan kesehatan reproduksi hasilnya jauh lebih baik dibandingkan misalnya, Amerika Serikat yang pendekatannya agak mirip dengan pendekatan Indonesia yaitu amat sangat konservatif. Terutama sejak tahun 1996, di Amerika praktis pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah terbatas pada 'abstinance' alias tanpa seks. Hasilnya, jumlah remaja hamil per 1000 remaja putri di Amerika lebih dari sembilan kali lebih tinggi dari di Belanda, sementara persentase HIV/AIDS dikalangan anak muda Amerika tiga kali lebih tinggi daripada di Belanda. Tentang ini kapan² saya bahas lagi.

Sementara ini harapan saya semoga pemerintah dapat menemukan cara yang jitu sehingga laju percepatan HIV/AIDS di Indonesia bisa ditahan. Semoga pabrik obat mau menurunkan harga sehingga mereka yang membutuhkan dapat tertolong. Semoga para penderita HIV/AIDS tidak didiskriminasi. Dan terakhir, semoga sebentar lagi vaksin HIV ditemukan!

Thursday, November 25, 2004

Bride kidnapping

Petr Lom, yg juga dosen di Hungaria meluncurkan film pertamanya di acara International Documetary Film festival di Amsterdam. Tradisi menculik pangantin wanita ini berlaku di Kyrgyzstan, negara pecahan dari Sovyet Uni. Sebetulnya praktek culik menculik ini sudah dilarang menurut undang2, tapi realitasnya, terutama di pedalaman, masih banyak terjadi. Mengapa praktek ini terus berlangsung? Di negara yg jumlah penganggurannya tinggi ini, sulit bagi mereka yg ingin menikah untuk menyediakan uang mahar. Jalan keluarnya seperti yang sudah dikira, menculik pengantin wanita! Herannya dari 10 perkawinan hasil penculikan, hanya 20% yang gagal dan berakhir dengan perceraian. Coba bandingkan dengan perkawinan "normal" di Amerika yang 50% berakhir dengan perceraian.

Rupanya praktek ini juga merupakan jalan keluar bagi mereka yang belum bertemu jodoh. Di Kyrgyzstan pada umumnya pernikahan dilakukan dibawah usia 22 tahun bagi pengantin wanitanya. Di film ini digambarkan seorang gadis berusia 25 tahun yang belum menikah. Ketika ia diculik oleh tetangganya, maka ia setuju saja untuk menikah. Tapi jangan salah, penculikan ini juga tidak selalu berakhir dengan perkawinan. Si calon mempelai pria biasanya mempunya beberapa kandidat yang akan diculik, sesuai dengan kriterianya akan istri. Bila kandidat pertama menolak dinikahi, maka setelah ia dilepas, keluarga calon mempelai pria melanjutkan penculikan kandidat kedua, begitu seterusnya.. sampai ada yang setuju dinikahi.
Biasanya keluarga calon mempelai wanita akan setuju, selama sang calon setuju dinikahi. Setelah menikah, seperti orang jawa bilang, witing tresno jalaran soko kulino... maka cinta itupun muncul. Koq bisa ya?

Wednesday, November 24, 2004

Dag Sinterklaasje, Dag Zwarte Piet

tribute to Sint Nicolaas

Sinterklaas kapoentje,
Gooi wat in mijn schoentje,
Gooi wat in mijn laarsje,
Dank je Sinterklaasje!



Demikian lagu anak Belanda yang terdengar dimana-mana akhir² ini. Tiap tahun di pertengahan November, Sinterklaas, yg juga dikenal sebagai Sint Nicolaas, datang bersama gerombolan Zwarte Piet ke Belanda dari Spanyol. Mereka tinggal di Belanda sampai perayaan Sinterklaas (Sinterklaasavond) berlangsung tanggal 5 Desember sebelum kembali ke Spanyol esok harinya. Yang menarik, kedatangan Sinterklaas disambut resmi oleh walikota setempat, lengkap dengan sambutan dan acara hiburan. Bahkan televisi Belanda pun mengudarakan siaran berita khusus tentang Sinterklaas selama keberadaannya di Belanda. Selain itu pada tanggal 5 Desember kantor² tutup lebih cepat agar para orang tua dapat bersama² anaknya merayakan Sinterklaas di rumah


Walikota Opstelten
Di Belanda, selama kedatangan Sinterklaas anak² menaruh wortel/rumput di dalam sepatunya setiap malam sebelum tidur sebagai hadiah untuk kuda putih milik Sinterklaas yang bernama Schimmel. Mereka juga menyelipkan karya mereka berupa gambar atau puisi untuk Sinterklaas dan menyanyikan lagu tentang sang Santo. Esoknya, mereka menemukan hadiah kecil dari Sinterklaas berupa permen, mainan kecil, atau kue² seperti peppernoten, taai-taai, serta marsepein.

Seperti halnya perayaan Valetine, perayaan Sinterklaas merupakan gabungan antara tradisi Pagan dan tradisi Kristen. Dalam tradisi Pagan Eropa Utara dipercaya adanya figur magis yg memberi imbalan pada anak sesuai dengan tingkah lakunya. Dalam tradisi Kristen, Sint Nicolaas dikenal sebagai pelindung pelaut, pedagang, gadis yang belum menikah, sampai pelindung Rusia dan Yunani. Walaupun terkenal, keberadaan Sint Nicolaas tidak dapat dibuktikan oleh sejarah. Menurut kepercayaan, ia hidup sebagai biskop di Myra, Turki pada abad keempat dan terkenal baik hati dan penolong. Oleh karenanya, Sinterklaas digambarkan menunggangi kuda menggunakan baju biskop lengkap dengan topinya yg berwarna merah.



Zwarte Piet

Mengapa dalam tradisi Belanda Sinterklaas berasal dari Spanyol? Menurut sementara orang karena Belanda pernah dikuasai Spanyol yang Katolik, karena Sint juga katolik, maka disimpulkan Sinterklaas juga berasal dari Spanyol. Sebagian orang menerangkan Sint pernah hidup di bagian Italia yang dulu berada dibawah kekuasaan Spanyol.

Zwarte Piet (Black Peter) digambarkan oleh sebagian orang sebagai budak yg telah merdeka, atau kaum Mores yg bertugas membantu Sinterklaas membagikan hadiah ke anak yang baik, memberikan batu bara atau kentang ke anak yang nakal. Sebagian orang lagi menggambarkannya sebagai tukang pembersih cerobong, maka dari itu kulitnya legam oleh abu. Mereka ini yang menyelinap ke dalam rumah melalui cerobong untuk menaruh kado dari Sint.

Kebiasaan² ini kemudian dibawa ke Amerika oleh imigran Belanda sekitar abad ke-17 dan berkembang menjadi Santa Claus, yg hadir pada malam Natal dan posisi Zwarte Piet digantikan oleh kurcaci.

Hari Sinterklaas juga diperingati di Belgia dan di Jerman pada tanggal 6 Desember sebagai hari Sint Nicolaas. Dulu, terutama jaman kolonial, perayaan ini juga dapat ditemui di Indonesia. Bedanya, di Indonesia anak kecil selalu diancam akan dibawa oleh Zwarte Piet setelah dipukul sapu bila tidak mau nurut. Sementara di Belanda anak kecil hanya diberi bongkah batu bara bila nakal. Kalau dipikir pikir, kejam juga ya orang tua di Indonesia dalam blackmailing anaknya. Kebayangkan traumanya si anak yg merasa nakal...cemas akan dibawa Zwarte Piet dalam karungnya ke negeri Antah berantah yang jauh. Belum lagi kemungkinan 'bibit' rasis yg tertanam pada anak akan orang hitam, sejalan dengan konotasi orang hitam = Zwarte Piet yg tugasnya menyetrap anak; sementara si bule itu baik, soalnya Sinterklaas yg bule itu memberi hadiah.



Stoomboat
Di Belanda sendiri akhir² ini mulai ada suara yg keberatan dengan adanya Zwarte Piet karena alasan rasial. Tapi mayoritas menerima fenomena Zwarte Piet sebagai bagian dari tradisi tanpa tendensi rasial. Di sekolah² yg mayoritasnya kulit berwarnapun acara Sinterklaas lengkap dengan Zwarte Pietnya dirayakan meriah. Di jalan dan di mal sering kita temui banyak Zwarte Piet yang mengumpulkan sumbangan atau melakukan promosi bagi produk tertentu. Jadi 'image' anak Belanda akan Zwarte Piet pun tidak hanya negatif.

Terlepas dari diskusi Zwarte Piet itu bentuk dari diskriminasi atau bukan, jangan lupa menyiapkan sepatu dengan wortel...siapa tau Sinterklaas mampir!

Dag Sinterklaasje dag dag
Dag dag Zwarte Piet
Dag Sinterklaasje dag dag
Luister naar ons afscheidslied

Tuesday, November 23, 2004

Kebakaran




Hari Minggu lalu, ceritanya ada kebakaran di gedung tempat tinggalku. Kejadiannya subuh² sekitar jam 5.30 pagi.

Herannya biarpun biasanya aku tidur cukup 'light', saat itu aku tetap tewas dengan suksesnya ditengah keributan. Well, sempat kebangun sebentar tapi mimpinya dilanjutkan tanpa sadar ada keributan diluar. Untungnya lokasi kebakaran itu sendiri jauh dari kamarku, sekitar 100meter disisi utara.

Siang² ketika keluar melewati daerah kebakaran, tercium bau terbakar. Otomatis aku menengadahkan kepala mencari sumber bau itu. Ketika itulah aku menyadari telah terjadi kebakaran! Jendela kamar itu sampai meleleh lunglai keluar, sementara jendela kamar kenalanku yg tepat diatasnya juga agak leleh dan kacanya pecah.
Berhubung tidak tampak orang, aku bergegas meneruskan perjalananku ke metro. Di tengah jalan aku bertemu Rio yg bercerita kalau kebakaran itu terjadi paginya dan hampir semua penghuni 2 blok di sekitar lokasi diungsikan ke gedung RET sementara. Untungnya kenalanku & para penghuni diblok itu tidak ada yang cidera, hanya yg jendela kamarnya pecah kabarnya terpaksa mengungsi beberapa minggu sampai renovasinya selesai.

Monday, November 08, 2004

duh! itu namanya apa ya...

Rasanya tiap orang pasti pernah tiba² kehilangan kata² ketika sedang mengucapkan kalimat. Ini masalah sehari-hari saya dalam segala bahasa,
Bahasa Belanda, Inggris maupun Indonesia yang notabene bahasa ibu. Kadang kalau lagi ngobrol dengan orang yg lumayan pengertian, mereka suka menyelesaikan kalimat saya sesuai dengan kata yg sedang saya cari. Sayangnya ngga selamanya seperti itu. Konyolnya lagi, semakin saya panik mencari kata yg saya butuhkan, semakin "hilang" apa yang saya cari. Boro-boro mikir dalam bahasa lain, kalau sudah kayak gitu, dalam bahasa Indonesia aja bisa lupa, blank, nol koma nol! Yang ada dalam otak hanya gambaran kata tersebut. Iya, gambar karena saya berpikir hampir selalu dalam gambar, alias visual. Jadi jangan heran kalau tau² saya switch dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Biasanya ini saya lakukan kalau sudah capek mencari kata.

Konyolnya saat mencari kata, herannya sering kali yang hilang tuh kata yang sederhana, yang saya ingat malah kata yang sulit, atau dalam bahasa lain. Pernah kejadian saat ujian dalam bahasa Belanda, saya bingung menerangkan yang dijawab bukan karena ngga tau apa yang ditanya, tapi kehilangan kata "melempar". Awalnya lupa bahasa Belandanya apa, kemudian bahasa Inggrisnya pun lupa, eh... disusul lupa bahasa Indonesianya apa. Yang ada saya cuma bisa sibuk melakukan gerakan melempar dengan harapan bisa ingat tindakan itu namanya apa! Kalau sudah gini, bisa jawaban yang sudah ditulis saya hapus untuk menghindari pemakaian kata "melempar" yang hilang dari otak itu.

Kejadian lain yang membekas adalah saat saya sedang akan bercerita tentang sesuatu di rumah dalam bahasa Indonesia. Ngga tau kenapa, tau² saya lupa wortel itu bahasa Indonesianya apa. Di otak saya awalnya kebayang gambar wortel yang oranye itu... ngga lama tampak kelinci makan wortel. Nah, kata pertama yg timbul: Rabbit. Lucu ya.. bukan kelinci tapi rabbit yg pertama muncul. Dari situ saya mikir lagi... dalam benda oranye itu, ada vitaminnya yang bernama beta carotene. Hmm.. jadi bahasa Inggrisnya itu "Carrot". Nah, udah deket nih... bahasa Indonesianya carrot apa ya? Oo iya, WORTEL!!!
Kebayang ngga sih frustasinya nyari kata "wortel" yang baik di bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda adalah terjemahan dari "carrot"? Orang lain belum tentu kepikiran nyarinya dari beta carotene kan?

Pokoknya capek deh! Kayaknya makin banyak bahasa yang saya bisa, makin parah pelupanya. Sampai suatu kali saya nanya ke speech patolog kali² aja ada latihan supaya mendingan. Eh, si Prof. dengan baiknya bilang: dont sweat it. Katanya, itu lumrah terjadi karena saya menggunakan banyak bahasa, lebih banyak dari kebanyakan orang. Yah, ini sih ngga menjawab pertanyaan. Jadinya ya kalau tau² lupa, saya ngga terus panik... saya coba santai.

Seperti saya bilang semula, saya ngga sendirian. Sekarang ada site yg membahas hal ini, namanya wordfinding. Bagi kalian yang memiliki masalah yang sama seperti saya, coba sana dilihat² siapa tau bisa membantu




Friday, November 05, 2004

Kebebasan Berpendapat

"Think for yourselves and let others enjoy the privilege to do so too."
Essay on Tolerance-Voltaire


Beberapa hari terakhir marak lagi diskusi tentang kebebasan berpendapat di media massa Belanda. Pasalnya Selasa lalu sutradara Theo van Gogh dibunuh ketika bersepeda menuju tempat kerjanya di Amsterdam.

Belum lama ini Theo bersama Ayan Hirsi Ali, ex-muslim Somalia yg kini menjadi politikus partai VVD, membuat film berjudul Submission. Film ini, dari clip yg saya sudah lihat, isinya tentang kekerasan rumah tangga dalam keluarga muslim. Di sana ada perempuan berjilbab yang bercerita tentang hidupnya sementara ketika sebagian tubuhnya disorot tanpa sehelai benang terdapat tulisan ayat Al Quran yang berhubungan dengan perempuan. Tentunya bisa dimaklumi kalau kaum muslim banyak ygtersinggung karenanya.
Menurut wawancara dengan Ayan, ia ingin merubah pemikiran muslima yang seringkali posisinya sebagai korban. Terlebih menurutnya, hal ini diperkuat oleh Al Quran.

Karena film ini dan tulisan-tulisannya, van Gogh dibunuh oleh seorang radikal Islam yang berpasport ganda. Maka Belanda pun geger! Bagaimana mungkin kebebasan berpendapat yg selama ini dijunjung tinggi oleh warga Belanda dibalas oleh pembunuhan? Apakah artinya pendatang (allochtone) tidak bisa menerima norma & value Belanda?

Apakah kebebasan berpendapat artinya kita bisa berkata semau kita? Menurut saya, kebebasan berpendapat harus ada batasnya. Bila hanya semata mata menjujung kebebasan maka mereka yang "melewati batas" tidak mendapat konsekuensi. Saya rasa ini yang dirasakan oleh si pembunuh. Ia merasa tersinggung oleh Theo yang sering mengeluarkan pendapat negatif tentang Islam, dan sayangnya akhirnya ia memilih main hakim sendiri dan membunuh Theo di bulan Ramadan.

Yang menurut saya aneh, akhir2 ini ada kesan berat sebelah di masyarakat Belanda. Contohnya, kalau imam berceramah bahwa homoseksual itu salah, dan sebagainya. Semua ribut, alasannya imam itu tidak bisa menerima value Belanda. Tapi kalau orang seperti Ayan, van Gogh, menjelekkan Islam, dikatakan kebebasan berpendapat. Jadi sebetulnya kebebasan berpendapat itu dibatasi atau tidak sih maunya mereka??? Kalau ngga ada batasnya, artinya mereka harus bisa menerima pendapat si Imam, dan mereka yg muslim pun harus mau menerima pendapat orang2 seperti van Gogh. Fair kan?