Wednesday, October 12, 2005

Sepeda dan Pria

Di Belanda jumlah sepeda yang ada jauh lebih banyak daripada jumlah penduduknya yang sekitar 16 juta itu. Mereka menggunakan sepeda tidak hanya untuk angkutan sehari² ke kantor, ke sekolah, maupun belanja, tapi juga sebagai bagian dari rekreasinya. Cukup banyak Belanda yang melakukan perjalanan panjang ratusan kilometer dalam satu akhir minggu.

Jangan dikira yang menggunakan sepeda hanya yang muda² maupun merasa muda, nenek² maupun kakek² diatas usia 65 tahun pun masih banyak yang bersepeda.

Beberapa tahun terakhir ini, mulai banyak penelitian mengenai efek bersepeda (terutama pada pria). Memang disatu sisi bersepeda merupakan olah raga, yang tentunya baik untuk tubuh kita. Tapi ternyata bukan berarti tidak ada efek negatifnya.

Rupanya bentuk sadel sepeda bisa menimbulkan masalah di kamar tidur.

Baik sadel tradisional maupun yang ergonomis ternyata mengurangi laju darah ke arah alat kelamin pria. Rupanya bentuk sadel yang ber-'hidung' mancung itu tidak ramah terhadap daerah perineum, daerah antara alat kelamin dan anus. Di bagian dalam daerah ini terdapat pembuluh darah yang menuju kearah alat kelamin dan dapat terjepit bila kita duduk di atas sadel sepeda, terlebih bila berat badan kita berlebih. Menurut Dr. Schrader dari National Institute for Occupational Safety and Health, tekanan yg dialami oleh daerah perineum saat kita duduk diatas sadel bisa 7 kali lebih tinggi dari normal.

Salah satu tanda adanya masalah dengan aliran darah di daerah perineum adalah bila kita merasa baal/kesemutan (numb) setelah bersepeda. Rasa itu merupakan upaya badan kita memberi tahu adanya ketidak beresan ditubuh.

Memang tidak semua pengguna sepeda mengalami masalah libido atau keperkasaan. Sama seperti tidak semua perokok menderita kanker paru-paru. Tapi menurut perkiraan paling tidak ada 5% pengguna sepeda yang intensif mengalami masalah. Bisa jadi jumlahnya lebih tinggi karena kaum adam biasanya malu untuk membahas hal ini, selain mereka mungkin tidak menghubungkan kesenangannya bersepeda dengan masalah di kamar tidur ini.

Sebagai jalan keluar, para ahli reproduksi yang meneliti masalah ini merekomendasikan penggunaan sadel tanpa hidung yang jauh lebih ramah terhadap daerah perineum.

Mungkin, ada benarnya komentar teman saya belum lama ini yang memilih tidak bersepeda. Katanya, 'Bisa jadi pria Belanda tidak bisa flirting karena kebanyakan naik sepeda.' :)

5 comments:

Anonymous said...

this is interesting... 'n in fact, i heard about the research before... :D

but now... think about this... in china, that is the MOST populated country in the world, you'll see bikes everywhere... maybe the total amount of bikes is almost equal to the total population there... AND in china, they prefer to have baby boys than girls which means there're MORE males than females there....

so if you connect the research w/ population in china.... hmmmmmmmmmmmmmm............................ hehehe...

triesti said...

hmm.. kepikiran ngga kalau mungkin krn mereka naik sepeda mereka sudah kurang fertil? bahwa naik sepeda mungkin secara tidak langsung berefek seperti antikonsepsi. misalnya mereka tidak naik sepeda mungkin lebih banyak lagi jumlah penduduknya :)

Anonymous said...

LOL...
conclusion???? LOL.... oh mann... my brain works way too fast, right now :D

triesti said...

untung saya kalo kencan jalan kaki atau naik metro :)

Pojok Hablay said...

pria belanda gak bisa flirting itu jadinya bukan takdir gak ya? *hehe*